Sabtu, 27 September 2025.  Peringatan Wajib St. Vinsensius a Paulo, Imam.  Kitab Nubuat Zakharia 2:1-5.10-11a; Lukas 9:43b-45.

Oleh: Rd.Fidelis Dua.
SAUDARI-saudara terkasih dalam Kristus.  Tuhan adalah perlindungan kita. Ia bukan hanya tembok yang melindungi kita dari musuh, tetapi juga kemuliaan yang membuat hidup kita berharga.

Betapa sering kita membangun “tembok” dari rasa takut, kekhawatiran, dan ketidakamanan. Kita berpikir, jika punya harta, relasi, atau jabatan, maka kita aman. Tetapi justru semakin tinggi tembok itu, semakin kita terasing, bahkan dari diri sendiri.

Sabda hari ini mengajak kita: biarlah tembok ketidakamanan kita runtuh, agar jalan terbuka bagi kemuliaan Allah yang sejati.

Nabi Zakharia menubuatkan bahwa Yerusalem tidak lagi membutuhkan tembok untuk melindunginya. Mengapa? Karena Allah sendiri adalah bentengnya, dan karena kehadiran Allah, Yerusalem akan makmur dan penuh kehidupan. Kota itu tidak lagi mencerminkan kekuatan manusia, tetapi kemuliaan Allah.

Baca juga:BUSA-H (Butiran Sabda Allah-Harian): Kerja Keras yang Melahirkan Kedamaian 

Inilah pesan bagi kita: hidup yang aman dan penuh berkat bukan dibangun oleh kekuatan manusia, melainkan oleh kesetiaan Allah. Maka yang penting bukanlah seberapa kuat kita menutup diri, melainkan seberapa besar kita membuka hati untuk Allah.

Dalam Injil, Yesus berbicara tentang penderitaan-Nya: “ Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” Murid-murid tidak mengerti dan tidak berani bertanya. Mereka ingin kemuliaan, tetapi sulit menerima jalan salib.

Tetapi Yesus mengajarkan: kemuliaan sejati bukan tanpa penderitaan, melainkan justru lahir melalui penderitaan yang dipersembahkan bagi kasih. Artinya, jalan kemuliaan adalah jalan penyerahan diri total, bukan jalan pengamanan diri.

St. Vinsensius a Paulo menjadi teladan yang konkret. Ia tidak membangun tembok dari rasa nyaman atau aman, tetapi membuka diri bagi yang miskin, sakit, dan tersingkir. Hidupnya menunjukkan bahwa kemuliaan Allah nyata ketika kita berani keluar dari tembok ego dan menaruh hidup kita bagi sesama.

Baca juga:BUSA-H (Butiran Sabda Allah-Harian): Membangun Ruang Bagi Allah dalam Hidup Kita

Ia mengajarkan kita bahwa kasih yang diwujudkan dalam pelayanan adalah “tembok” sejati yang melindungi dan mengangkat martabat manusia.

Saudari-saudara terkasih. Sabda hari ini menegaskan: keselamatan kita bukan pada tembok duniawi, melainkan pada Allah yang setia. Kemuliaan kita bukan pada kekuasaan atau harta, melainkan pada keberanian untuk menyerahkan diri, bahkan melalui penderitaan, demi kasih.

Jika kita berani meruntuhkan tembok ketakutan dan membuka hati, maka hidup kita akan dipenuhi keajaiban kemuliaan Allah. Sebab tembok tidak dapat menjamin keselamatan, kasihlah yang menjadi perlindungan sejati. Penderitaan tidak lagi tanda kekalahan, tetapi jalan menuju kemuliaan bersama Kristus.

Petikan Butiran Sabda Allah hari ini: 

Baca juga:BUSA-H (Butiran Sabda Allah-Harian); Berjalan dengan Hati yang Bebas

”Semakin tinggi tembok ketakutan kita bangun, semakin kita jauh dari damai; semakin kita membuka hati pada Allah, semakin hidup dipenuhi kemuliaan.”

”Kasih yang rela berkorban bukan hanya melindungi, tetapi juga memuliakan hidup; di sanalah kita menemukan keselamatan sejati.”

Tuhan memberkati kita.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan