Pertama di NTT, Kopdit Obor Mas Terapkan Koperasi Checking

General Manajer KSP Kopdit Obor Mas, Leonardus Frediyanto Moat Lering, menyampaikan keterangan pengunaan Apliasi Kocek di Lantai II Kantor KSP Kopdit Obor Mas Cabang Utama Ende, Jumat pagi 23 Mei 20225.

ENDE,dewadet,com-Mencegah berbagai masalah muncul dalam penyaluran kredit menjadi kredit macet maka manajemen KSP Kopdit Obor Mas kembali menghadirkan fasilitas layanan berbasis teknologi untuk koperasi modern, Koperasi Checking (Kocek).

“Besok setelah pembukaan RAT kami akan lakukan tandatangan MoU penggunaan aplikasi ini di hadapan Pak Menteri Koperasi,” kata General Manajer Kopdit Obor Mas, Leonardus Frediyanto Moat Lering, usai sosialisasi Kocek, Jumat pagi 23 Mei 2025 di Lantai II Kantor Kopdit Obor Mas Cabang Utama Ende.

Aplkasi Kocek, kata Yanto sekaligus akan melengkapi pengunaan Sistim Layanan Informasi Keuangan dari Otoritas Jasa Keuangan (SLIK OJK). SLIK OJK hanya menyediakan informasi tentang kredit nasabah di lembaga keuangan oleh kreditur, data kolektabilitas, jumlah kredit dan jènis kredit.

Sedangkan Kocek akan melengkapi kekurangan dari SLIK  OJK. Kocek tidak hanya  menyedikan informasi kredit dari lembaga keuangan, tetapi juga menyediakan data tambahan berupa alamat tinggal nasabah yang sering berpindah, riwayat kredit dimana saja baik yang sudah maupun yang tidak di-aprove dan yang sementara berjalan.

Baca Juga: Impian 13 Tahun Kopdit Obor Mas KCU Ende Miliki Gedung Baru Rp 4,3 Miliar

Yanto, sapaan Leonardus Frediyanto mengatakan hal utama yang harus dijaga dalam pengelolaan koperasi kredit adalah saldo pinjaman yang merupakan sumber pendapatan bagi koperasi membiayai seluruh aktivitasnya.

Saldo pinjaman,tegas Yanto merupakan aset yang selalu dijaga dengan baik agar selalu produktif. Sebab, saldo pinjaman bisa menjadi tidak produktif ketika anggota lupa mengangsur pinjamannya.

Ketika kredit macet, maka pengurus dan manajemen yang akan dipersoalkan dianggap salah memberikan kredt, sehingga aplikasi ini membantu manajemen agar bisa memutuskan kredit dengan benar dan meminimalisir resiko kredit macet.

“Aplkasi ini kami anggap penting dan kami butuhkan, bisa berubah sesuai dengan kebutuhan, maka program akan kita terapkan membuat analisa,” kata Yanto.

Baca Juga: Utusan Anggota dari 32 Cabang Hadiri RAT Kopdit Obor Mas

Meski demikian diingatkan Yanto, pengunaan aplikasi ini hanya membantu. Keputusan akhir penyaluran kredit terletak pada tim kredit.

“Kuncinya pada manajemen di bagian staf pemasaran dalam melakukan survey menyediakan data yang valid, jujur dan akurat,” tegas Yanto.

“Tapi kalau data yang diberikan tidak jujur dan ada kepentingan,maka hasil akhirnya akan sama juga” Yanto menegaskan lagi.

“Yang penting bagi saya selalu ada upaya untuk menekan kredit bermasalah. Aplikasi ini bagus bagi kami dalam menjaga kualitas aset terutama saldo pinjaman produktif dan berbobot.”

Baca Juga: Ritual “Pati Ka Embu Kajo” Awali Pemberkatan Kantor Kopdit Obor Mas Cabang Utama Ende

Direktur Pemasaran Kocek, Wily Sanjaya membeberkan tantangan terbesar yang dihadapi koperasi modern. Pertama,  tidak ada data pendukung penilaian kualitas anggota. Koperasi sering kesulitan menilai kredinibelilitas calon anggota terutama untuk mencehak masalah pinjaman macet.

Kedua, ulah oknum debitur nakal. Banhyak debitur bermsalah di bank dan injaman online (Pinjol) yang beralih ke koperasi  tanpa Riwayat keuangan yang jelas.

Ketiga,  minimnya kerjasama antarkoperasi. Data dan likuiditas koperasu kurang terintegrasi sehingga Kerjasama antarkoperasi menjadi tidak efisien.  *

 

Penulis: Eginius Moa

Editor: Eginius Moa

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan