Belasan Tahun, Puluhan Rumah di Kampung Garam Kota Maumere Langganan Banjir Rob

Banjir rob di Kampung Garam, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kota Maumere, Rabu siang 30 April 2025. (dewadet.com/eginius moa).

MAUMERE,dewadet.com-Banjir rob akhirnya menjadi penderitaan yang akrab dengan warga Kampung Garam di Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kota Maumere, Pulau Flores, Kabupaten Sikka.

Setiap tahun sekitar 50 sampai 60 unit rumah di kawasan itu terendam air laut selama dua sampai tiga kali setahun, tetapi belum ada upaya pemerintan membangun turap pantai.

Hari Rabu, 30 April 2025 merupakan hari kedua banjir rob yang dimulai hari Selasa, 29 April 2025. Air laut menggenangi semua pemukiman setinggi 30-an cm di RW 04/ RT 06 sehingga menggangu aktivitas mereka.

Genangan akan berlangsung selama satu sampai dua jam selama tiga hari dan akan surut. Pada hari Selasa, air laut mulai masuk ke rumah-rumah warga pada pukul pukul 10.00 Wita dan  surut pada pukul 12.00 Wita.

Baca juga: 150 Ton Buah Kelapa Dikirim Setiap Pekan ke Pulau Jawa

Sedangkan pada hari ini (Rabu) genangan mula berlangsung sekitar pukul 12.00 Wita dan berakhir pada pukul 14.00 Wita. Kemungkinan banjir rob akan bersua kembali keesokan hari, Kamis 1 Mei 2025.

Warga setempat yang tahu akan datanganya ‘tamu tak menyenangkan” telah mengamankan semua perabotan rumah tangga agar tidak terendam air laut

Ketua RW 4/RT 06, Paulus Martinus Boy da Gomez, mengakui banjir rob menjadi langganan setiap tahun berlangsung dua sampai tiga kali menggenangi rumah warga.

Mereka telah menyampaikan kesulitannya kepada pemerintah kabupaten. Pejabat pemerintahan, anggota DPRD juga sudah turun ke lokasi menyaksikan keadaan warga, tapi kesulitan ini tak pernah teratasi.

Baca juga: Harga Kelapa Melambung 50 Persen Bikin Petani di Sikka Ceria

“Banjir rob sudah terjadi sejak belasan tahun lalu. Pemerintah sudah datang lihat, janjinya akan diperhatikan membangun turap, tapi sampai sekarang tidak pernah ada,” protes Paulus, Rabu siang di Kampung Garam.

Paulus tak tahu harus mengadu kepada siapa lagi agar pemukiman warga tidak menjadi langganan banjir rob setiap tahun. *

Penulis: Eginius Moa

Editor: Eginius Moa

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan