Rabu, 1 Oktober 2025. Pesta St. Teresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan-Pujangga Gereja, Pelindung Karya Misi. 1 Korintus 12:31-13:13; Matius 18:1-5

Oleh: Rd.Fidelis Dua.

SAUDARI-saudara terkasih dalam Kristus. Bbanyak orang mencari hal-hal besar untuk dilakukan, ingin menorehkan sejarah dan meninggalkan jejak yang megah. Namun berapa banyak yang akhirnya kecewa, bahkan tersandung oleh kesombongan? Misi Kristiani bukan soal kebesaran di mata dunia, melainkan kesetiaan di mata Allah.

Penginjil Matius menegaskan bahwa syarat masuk ke dalam Kerajaan Surga bukanlah kebesaran, melainkan menjadi kecil seperti anak-anak: sederhana, tulus, percaya penuh kepada Bapa. Yesus mengundang kita untuk menanggalkan keangkuhan dan kembali kepada kemurnian hati seorang anak.

Lalu, apa yang memberi daya pada misi kita? Jawabannya ada dalam kasih. Rasul Paulus dengan tegas berkata bahwa sekalipun kita memiliki iman sebesar gunung atau melakukan hal-hal yang mengagumkan, tanpa kasih, semua itu kosong.

Kasih adalah pusat, motor, dan tujuan. Kasih yang sabar, yang tidak mencari keuntungan diri, yang tahan menanggung.Inilah kasih yang menggerakkan St. Teresia dari Kanak-kanak Yesus dalam seluruh hidupnya. Santa Theresia tidak pernah pergi jauh meninggalkan biara kecilnya di Lisieux.Ia tidak pernah menginjakkan kaki di tanah misi.

Baca juga:BUSA-H (Butiran Sabda Allah-Harian) Kitab Suci: Lentera di Jalan yang Penuh Penolakan

Namun ia menjadi Pelindung Karya Misi Gereja karena misi sejati bukan soal ke mana kita pergi, tetapi seberapa dalam kita menghidupi kasih. Ia memilih “jalan kecil”: melakukan hal sederhana dengan cinta yang besar. Baginya, menyapu lantai biara dengan cinta lebih bernilai daripada perjalanan panjang tanpa kasih.

Saudari-saudara, sabda hari ini membawa pesan yang mengejutkan sekaligus memberi harapan: misi dimulai di rumah kita sendiri, di meja makan keluarga, di kantor, di sekolah, di komunitas. Setiap senyum yang tulus, setiap doa yang sederhana, setiap sabar menanggung penderitaan—semua itu adalah wujud nyata misi Kristiani.

Kita tidak perlu menunggu kesempatan besar untuk mewartakan Kristus; kita hanya perlu menghidupi kasih di jalan kecil kehidupan kita. Maka mari kita belajar dari Santa Teresia: tetap kecil, tetap sederhana, tetap penuh kasih.

Biarlah dunia menilai kita tidak berarti apa-apa, asal di mata Allah kita setia. Karena pada akhirnya, bukan karya besar yang menyelamatkan kita, tetapi cinta yang kita tanamkan di setiap langkah kecil menuju surga. Marilah kita menjadi misionaris kasih dalam hal-hal sederhana, karena di jalan kecil dengan cinta yang besar, kita sedang membuka surga bagi sesama dan bagi diri kita sendiri.

Baca juga: BUSA-H (Butiran Sabda Allah-Harian): Para Malaikat Jembatan Surga dan Bumi

Petikan Butiran Sabda Allah hari ini:

“Bukan karya besar yang membawa kita ke surga, tetapi cinta yang kita tanamkan dalam setiap langkah kecil hidup kita.”

“Jalan kecil dengan cinta yang besar lebih berharga di mata Allah daripada jalan panjang tanpa kasih.”

Tuhan memberkati kita.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan