Siswa SMKN 1 Maumere Dirawat Usai Santap MBG, Siswa SMK Yohanes XXII Muntah-Muntah, Ternyata Kerasukan

Pelaksana  tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus. (dewadet.com/eginius moa).

MAUMERE,dewadet.com-Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka di Provinsi NTT melakukan klarifikasi tentang enam siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Maumere dikabarkan mengalami keracunan makanan usai menyatap Makan Bergizi Gratis (MGG), Senin 15 September 2025.

Menurut Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus, dari enam orang  yang dilaporkan mengalami keracunan, tiga diantaranya dirawat.

“Tiga saja dirawat, tidak ada perkembangan tambahan ke arah yang lebih banyak,” kata Petrus kepada wartawan di Maumere, Selasa 16 September 2025.

Ia mengatakan, investigasi epidemiologi dan surveilans sudah dilakukan oleh Tim Dinas Kesehatan Sikka.  Sampel makanan diambil untuk dilakukan pengujian di laboratorium.

Baca juga:MBG di Sikka, Murid SDI Wolomarang dapat Terlur Dadar Basih, Pernah Daging Ayam masih Merah

“Hasil pemeriksaan menunjukkan semua makanan dalam kondisi baik,” kata dia.

Pemeriksaan sanitasi dan dapur MBG berlokasi di Litbang  juga sudah dilakukan. Demikian juga  air yang digunakan apakah pengambilannya dilakukan dari sumber yang direkomendasikan oleh Dinas Kesehatan.

“Pemeriksaan kami, semuanya baik,” kata Petrus.

Karena itu Petrus mengingatkan kepada pengelola dapur gizi menghindari pemakaian santan dan minyak yang banyak karena potensial membuat makan bau atau lekas busuk.

Baca juga: Pemotongan Dana Transfer Daerah Bikin Pusing Kepala Daerah

Sedangkan pemeriksaan kepada penerima manfaat di SMK Yohanes XXIII yang dilaporkan mengalami muntah-muntah, kata Petrus bukan disebabkan dari santapan MBG.

“Salah satu siswanya muntah setelah santap MBG. Kawanya yang lihat juga ikut muntah. Penyebabnya bukan karena MBG, tetapi siswa yang bersangkutan  bawaanya muntah karena sering mengalami kerasukan,” ujar Herlemus.

Sementara lauk telur dadar  yang telah berbau sehingga tidak dimakan oleh belasan sampai 20-an murid SDI Wolomarang, Senin 15 September 2025, kata Petrus tidak dilaporkan. Dia sepakat para murid tidak makan MBG yang telah bau.

Petrus menyarankan kepada para guru yang mengetahui MBG yang diberikan bau atau busuk sebaiknya menolak dan mengklaimnya. “Sebaiknya harus dari gurunya atau SPPG-nya,” saran Petrus.

Baca juga: Cerita Mahasiswa KKN Unipa Terjebak Muntahan Kerikil dan Abu Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki

Diberitakan sebelumnya, sajian menu Makan Siang Bergizi (MBG) di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mulai bermasalah. Sekitar 20-an murid SDI Wolomarang di Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, menolak lauk telur dadar yang telah berbau, Senin siang 15 September 2025.

Keterangan dihimpun wartawan di sekolah tersebut Senin siang, murid yang menerima telur dadar bau terdapat di Kelas V sebanyak 10 orang dan sidanya di Kelas VI.

“Kami cium telur (dadar) bau seperti sudah sangat basih. Kami hanya makan nasi, sayur dan tahu goreng yang juga terasa keras,” kata para murid Kelas V sekolah tersebut. *

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan