BUSA-H (Butiran Sabda Allah-Harian): Melangkah dengan Iman dan Kebersamaan

Rabu, 13 Agustus 2025. Hari Biasa Pekan XIX. Kitab Ulangan 34:1-12; Matius 18:15-20.
Oleh: RD.Fidelis Dua
SAUDARA dan saudara yang terkasih. Kehidupan bukan hanya tentang mencapai tujuan akhir, tetapi juga tentang kesetiaan menjalani setiap langkah perjalanan dengan iman yang teguh dan kebersamaan yang erat.
Iman kepada Tuhan berarti percaya bahwa Dia selalu menyertai dan menemani kita, meskipun kita sering mengeluh dan memberontak. Kasih setia Tuhan tidak pernah berbalik dari kita, melainkan kita sendiri yang kadang tersesat dari jalan-Nya.
Kebersamaan mengajarkan kita pentingnya keberanian untuk menegur sesama secara pribadi ketika berbuat salah, sekaligus memperkuat doa bersama, sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama Kristus, Dia hadir di tengah kita dan mendengar permohonan kita. Iman dan kebersamaan inilah yang kita renungkan dalam Sabda Allah hari ini.
Saudari dan saudara yang terkasih. Bacaan pertama mengisahkan akhir perjalanan Musa, sang pemimpin besar yang telah menuntun umat Israel selama 40 tahun di padang gurun. Meskipun ia diizinkan melihat Tanah Perjanjian dari kejauhan, Musa tidak diperkenankan menyeberanginya.
Baca juga: BUSA-H (Butiran Sabda Allah-Harian): Berani Melangkah dengan Bersedia Mengasihi yang Kecil
Ini mengingatkan kita bahwa hidup kadang membawa kita pada batas yang tidak bisa kita lampaui, sekalipun kita telah berjuang dengan segenap tenaga. Musa menemukan penghiburan dalam janji Allah akan pahala kekal dan istirahat yang abadi.
Kisah ini menguatkan iman kita untuk tetap setia dan bertahan, bahkan saat harapan tampak jauh, karena penderitaan sementara tidak dapat dibandingkan dengan sukacita kekal yang disediakan oleh Allah.
Musa yang berdiri di atas Gunung Nebo mengajarkan kita untuk memandang segala sesuatu dengan mata iman, menerima keterbatasan duniawi dengan pengharapan yang teguh pada janji Tuhan. Dari pengharapan inilah kita menemukan kekuatan, karena kita tidak berjalan sendirian, melainkan selalu bersama dalam komunitas dengan sesama.
Dalam Injil, Yesus menegaskan kuasa doa bersama dan kebersamaan iman; Dia berkata, bila dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Nya, Ia hadir di tengah mereka dan permohonan mereka akan dikabulkan oleh Bapa di surga. Kebersamaan seperti ini tidak hanya menguatkan hati, tetapi juga membuka ruang bagi karya ilahi yang nyata dan hidup di tengah kita.
Baca juga: BUSA-H (Butiran Sabda Allah-Harian): Berani Melangkah dengan Bersedia Mengasihi yang Kecil
Saudari dan saudara yang terkasih, bersatu dalam panggilan untuk hidup dengan iman yang teguh dan saling mendukung merupakan kebutuhan mutlak dalam kehidupan kita saat ini. Ketika menghadapi batasan dan tantangan, kita diingatkan untuk memandang segala sesuatu dengan mata iman dan mengandalkan kebersamaan dalam doa yang menyatukan kita sebagai tubuh Kristus.
Marilah kita meneladani keteguhan Musa dan meyakini janji kehadiran Kristus dalam komunitas yang beriman dan berdoa, sehingga melalui kesetiaan dan persatuan, kita dapat merasakan kekuatan dan sukacita yang melampaui segala kesulitan.
Petikan Butiran Sabda Allah hari ini:
“Kekuatan sejati tumbuh ketika iman yang teguh bersatu dalam kebersamaan yang tulus, membuka jalan bagi kehadiran Tuhan di tengah kita.”
“Dalam keterbatasan hidup, pengharapan kepada janji Allah dan doa bersama menjadi sumber sukacita yang melampaui segala tantangan.”
Tuhan memberkati kita.